Sebab Allah adalah Kasih

Hi everyone, coming back with me !
Been a long time not writing anything, miss it a lot !

Hari ini ak balik dengan cerita yang mungkin bagi orang lain biasa aja, tapi ini special buatku. 
Jadi per juli ini aku udah pindah tinggal ke tempat yang ga pernah ak sangka sebelumnya. Before I tell you where is it, let me tell you the story first (biar berasa lebih misteri gitu. hahaaa)
Setiap orang punya mimpi, betul ya ?
At least punya harapan lah, keinginan atau apapun yang timbul dalam hati. ada yang berani mengungkapkan mimpi itu, ada yang memilih diam simpen dalam hati, ada yang mendoakannya, ada yang dilupain gitu aja karena berasa ga mungkin alias mustahil.
orang bilang mimpi itu gratis, jadi jangan takut untuk bermimpi. Benerrrrr banget ! setuju !
Tapi yang jadi poinnya buatku, bukan soal apa mimpinya, tercapai atau ga, tapi tentang kepada siapa kita menaruh harapan dan mimpi kita. Setiap orang pasti akan memilih mengungkapkan mimpi/harapan/keinginannya pada orang yang dianggep paling bikin mereka nyaman buat cerita. Kenapa ? Karena mimpi itu sifatnya lumayan privacy dan bukan untuk komsumsi publik. Btw, disini yang aku maksut mimpi besar yang serius yang bener2 mereka harapkan ya. 
Nah kalo nanya soal mimpiku, apa ? Banyaaaakkkkk ! Banget malah ! hahaaa
Tapi dulunya ak bukan tipe orang yang percaya mimpi besar akan dapat terwujud alias, buat mimpi aja males rasanya. kenapa ? karena ngerasa bakal susah terwujud. Tapi semakin kesini, semakin kenal siapa Tuhanku yang adalah Bapaku sendiri, semakin rasa pesimis itu hilang dan ngerasa beneran klo "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan". Dulunya, aku sering dengar kata itu bahkan mengatakannya pas aku lagi pimpin pujian atau kegiatan apapun digereja. Tapi tanpa tersadari, sebenernya ak sendiri ga begitu PD dengan kata "tak ada yang mustahil bagi Tuhan", saat ak diperhadapkan pada sesuatu yang nyata-nyata mustahil. 
Mimpi besar itu ga dosa, betul. Dan ga dilarang juga.
Tapi pointnya bukan soal mimpinya, tapi lebih kepada "Sadarkah kita bahwa Tuhan ciptakan kita didunia ini dengan tujuan yang mulia?"
Ga ada ceritanya Tuhan iseng dalam melakukan sesuatu, apalagi dalam menciptakan kamu. Dia ga mungkin iseng saat bentuk kita dalam kandungan, Dia pasti punya maksud dan tujuan dalam hidup kita. Dan klo kita tau Dia Tuhan, segala yang dikerjakanNya pasti hal besar, dan Dia pun merancang hidup kita untuk mencapai hal besar. Disini ak bukan bilang soal harta kekayaan melimpah, serakah dan apa2 serba wah. Ak lebih bicara tentang hal besar yang Tuhan inginkan dihidup kita yang tujuannya untuk memuliakan Tuhan. Tuhan tidak merancang yang jahat dihidup kita, jadi ga mungkin Dia bikin kita jadi orang hebat untuk menjadi sombong atau sok didepan banyak orang. Kalau Tuhan inginkan hidup kita jadi besar dan berdampak buat banyak orang, jadi orang hebat, hebat nya ini harus versinya Tuhan bukan versi dunia atau versi kita. Hebat artinya Tuhan bisa bikin kita kaya, berkelimpahan, mencapai semua mimpi2 kita, tapi semuanya dikerjakan untuk kemuliaan Tuhan, untuk jadi berkat buat orang lain. 
Balik lagi ke mimpi besar, apa saya punya mimpi besar sekarang ? Ya saya punya. Mimpi ini pun timbul dari perjalanan hidup secara jasmani maupun rohani dengan Tuhan, sampai sekarang dan akan seterusnya berjalan bertumbuh. Ga ada kata stop dalam pengenalan akan Tuhan dan rencanaNya dihidup kita. Berkat kemurahan Tuhan sekarang saya tau apa tujuan hidup saya, dan saya punya mimpi besar bersama Tuhan. Hanya saja kayaknya belum etis untuk berbicara sekarang untuk hal itu, sampai Tuhan ijinkan itu terjadi, baru saya berani nyatakan untuk encourage other people to catch their dreams too :)
Nah soal mimpi besarnya, pasti akan dibicarakan di posgingan saya next time. Karena semua berawal dari hal kecil, ijinkan saya sharing tetang mimpi kecil dihidup saya yang Tuhan ijinkan terjadi (karena memang kapasitas saya saat ini masih sampai disini. Hehe).
Jangan lupa kalau Tuhan sangat memperdulikan mimpi terkecil kita sekalipun.
Tuhan sayang banget sama kita, sangat! Dia pengen kita happy. Seperti seorang Ayah yang happy liat senyum anakNya saat mendapat sesuatu yang diingininya, begitupula Bapa kita yang di Surga. Tuhan kita sangat ingin membahagiakan kita dengan segala kuat kuasaNya.
Jadi ceritanya, beberapa bulan lalu muncul kerinduan saya untuk bisa punya tempat tinggal sendiri. Ya keinginan simple manusia biasa, yang pengen punya sesuatu. Berdoa dong yang pertama kali saya lakukan, menceritakannya sama Tuhan karena tempat ternyamanku buat cerita apapun ya ke Tuhan Yesus. (setidaknya aku membiasakan diriku seperti itu sejak lama. hehe)
"Tuhan, aku pengen deh punya rumah, tempat tinggal. Pasti enak" Doa simple ku saat itu.
Dan hidupku berjalan seperti biasa, ga yang menggebu-gebu soal tempat tinggal, sembari aku cari2 info soal rumah/tanah/apartemen. Sempet tertarik apartemen, mau liat beberapa lokasi, tapi waktunya ga pernah ketemu buat show unit. Tapi yaudah, semuanya sambil lalu aja. Aku juga ga yang doakan itu siang dan malam, cuma aku menaruh percayaku sama Tuhan sepenuhnya. 
Lewat beberapa bulan, uda ga inget lagi tuh aku soal tempat tinggal, karena ya belum yang urgent2 banget menurutku waktu itu. Sekilas liat2 dari instagram temen2 yang emang agent property, nanya2 aja tapi ga yang langsung ak eksekusi beli. hehe
Sampai lama2 aku udah ga ada nanya2 lagi kesiapapun, dan biasa aja (biasa aja disini bukan udah putus harapan ya. tetep beraktivitas dan berharap tapi tempat tinggal ga jadi fokus utama). Till one day, salah satu temen gerejaku yang kerja di property dan emang biasa update soal jualannya di IG update beberapa apartemen. Terus ak iseng comment di IG nya, nanya salah 1 apartemen yang aku tartarik. Dia kirim by wa detailnya, tapi aku juga belum terlalu klik. Lalu beberapa waktu berikutnya dia nawarin lagi apartemen lain, cuma ak ga begitu fokus disitu. 
Singkat cerita, udah ga contact lagi. Lalu dia tetiba nawarin 1 apartemen, aku dikasih detailnya, nah aku agak minat (sama kaya sebelum2nya) terus janjian buat show unit. Beberapa kali ga jadi karena waktu ga klop, sampai dapet 1 waktu janjian. Btw sebelum ak memutuskan liat unit, yang pasti ak berdoa dulu dan sempet nanya ke pemimpin rohaniku digereja,
"Ko, menurut koko mending aku beli rumah atau apartemen?"
"Apartemen aja." Dia jawab dengan nothing to lose.
"Kenapa ga rumah ko?" Aku nanya lagi
"Ya, kalau rumah nanti suami mu aja kan. Kamu beli apartemen aja, setelah menikah apartemenmu bisa disewakan, bisa jadi pemasukan" Kata pemimpin rohaniku.
Dan amazing nya waktu itu ak ga ada ragu untuk mengiyakan statement itu dalam hati tanpa ambil pusing. Padahal to be honest, ak notabene tipe orang yang sebelumnya sangat2 serba pemikir dalam ambil keputusan apapun dari yang sepele apalagi yang penting begini. Takut inilah itulah, tapi sejalan dengan makin kenal Tuhan Yesus lewat perjalanan dan kejadian2 hidupku, bertumbuh digereja yang membimbingku bertumbuh dalam Tuhan, makin memudarkan khawatir2 yang ga penting yang dulunya sering muncul.
Lalu aku janjian, show unit, dan ga disangka ternyata disana ketemu pemimpin rohaniku yang sebelumnya aku tanyain pendapat. Liat show unit yang udah nampak bagusss banget, ditata rapi, aku ga begitu klik. Berasa biasa aja gitu, ga yang excited. 
Ini penampakan show unit nya













Dari tampilan ini kan keliatan oke ya, cuma ga tau kenapa aku berasa kurang klik. Lalu temenku nawarin buat liat unit lain dilantai yang berbeda dengan tipe yang berbeda. Tapi dia sebutkan kalau ruangannya dalam keadaan kosong dan emang bukan buat show unit jadi apa adanya banget tanpa furnish atau apapun. 
Nah pas liat unit yang kosong melompong ini (karena bukan show unit), ak masuk ruang tamu yang jadi 1 dengan dapur, lalu ak buka pintu kamarnya dan langsung disuguhkan city view malam hari dari kamar yang temboknya full kaca. At that time, amazingly aku langsung jatuh cinta. Padahal kamar kosongan, ga ada apa2nya. Dan pas mendekat ke ke tembok yang full kaca tersebut, dengan city view yang bagiku sangat indaaaah banget, ada yang bilang dihatiku
"Kamu inget ga, dulu waktu kuliah kamu punya mimpi punya rumah yang bisa liat city view malam hari seperti ini?"
Aku langsung meleleh denger suara itu, dan berasa ada damai sejahtera aja dihati pas lihat city view dan ada dikamar itu.
Yang bikin ak speechless, 
Pertama, karena aku baru inget aku memang pernah punya mimpi itu waktu kuliah.
Kedua, aku tau itu suara Tuhan dan ga nyangka Tuhan bahkan memperdulikan 'mimpi receh/isengku' jaman kuliah dulu yang bahkan aku uda lupa.
Ak langsung klik dengan unit itu, bukan karena apa2 tapi karena 'suara' lembut itu yang terasa dihatiku dan karena aku emang suka pemandangan city view disitu. Terasa beda aja sama city view kamar lainnya yang sebelumnya ak sudah liat. Sayangnya waktu itu aku ga foto langsung, jadi ga bisa share indahnya :D
Tapi malem itu ak ga langsung putuskan untuk ambil unit. Aku mesti tetep berdoa dulu untuk konfirm ke Tuhan, bener ga aku mesti ambil apartemen itu. Hari itu pas ada promo kalau langsung ambil unit dihari yang sama, dapat bonus free AC dan water heater (biasa, strategi marketing). Tapi aku merasa aku mesti tetep doa dulu. Aku nego sama pihak apartemen dan marketing, bolehkah kalau unit dan bonusnya di keep dulu sampai besok pagi dan aku cerita apa adanya ke mereka kalau ak perlu doa. Bukan mau sok keliatan Rohani, tapi emang begitulah apa adanya dan aku ga perlu cari alasan lain atau sungkan menyatakan imanku. Mereka ternyata ga bisa kasih kepastian, karena sepengetahuan mereka selama ini ga boleh sistem keep begitu. Ya aku bilang gapapa, lalu aku pulang dan dijalan aku bilang sama Tuhan dalam hati 
"Tuhan, kalau memang ini untukku pasti Tuhan kasih jalan. Kalau ternyata ga bisa keep unit, ya brarti aku belum waktunya beli"Aku bicara ini dengan iman.
Kerennya, ternyata aku di info pihak marketing bahwa unit boleh di keep sampai pagi, dan dia bilang sebelumnya ga pernah boleh. Aku terima berita ini sebagai tanda Tuhan, meski bisa jadi itu strategi marketing (mungkin). Aku memilih itu sebagai tanda Tuhan karena daripada ak bertindak tanpa tuntunan Tuhan.
Sampai dirumah aku doa, pagi saat teduh dan doakan soal apartemen itu. Dan yang aku tau, cara mengetahui itu dari Tuhan atau bukan adalah dengan merasakan ada damai sejahtera atau tidak saat mendoakannya. Dan saat itu setelah saat teduh pagi, cuma ada damai sejahtera dihatiku. Ga ada ragu, pesimis, bimbang atau semacamnya dan aku memutuskan mengambil unit itu.
Singkat cerita, malam pertama aku nempatin unit, aku berdoa seperti biasa sebelum tidur. Bedanya, kali ini sambil liat city view didepanku. Waktu pertama berdoa, aku baru berucap "Tuhan..." dan rasanya tiba2 ga bisa ngomong apa2 lagi, aku tiba2 cuma bisa senyum dan nangis sukacita. Berasa ada yang bilang malam itu,
"Ini aku kasih buat kamu nak. Aku mengasihimu, dan aku berikan ini karena Aku perduli dan sangat mengasihimu."
Damai sejahtera seketika mengalir hebat dihatiku, damai sejahtera yang sangat menenangkan. Ini beda dengan rasa hebat, bangga berisi kesombongan karena mendapat sesuatu. Ini lebih mengarah pada damai sejahtera yang tidak pernah terjangkau oleh akal. Malam itu jadi malamku dengan Tuhan untuk menikmati KasihNya yang ga pernah tertebak tapi sangat indah. Dan ternyata damai sejahtera itu masih terus  berlanjut sampai beberapa malam berikutnya setiap kali aku berdoa didepan city view kamarku. 
Yang aku tau disini bukan soal mendapat apartemennya, tapi tentang betapa Tuhan mengasihi setiap kita yang mencari dan mengandalkan Dia. Dia mengasihi setiap orang, ya betul. Dan akan jauh lebih mudah bagi Dia untuk menyatakan kasihNya dihidup kita saat kita benar2 melekat padaNya dan Dia tau betul apa yang kita perlukan. Kalau kita ga dekat, mana bisa seseorang tau isi hati kita. Tuhan memang Maha tau, tapi kenapa kita tidak mencoba untuk mendekatiNya bukan karena berkatNya tapi karena kita tau Dia sangat mengasihi kita. Mari dekati Tuhan dengan faktor Kasih saja tanpa ada embel2 lainnya. Tuhan sangat perduli pada apapun yang menjadi kerinduan kita anak2Nya, tapi seringkali kita ga bisa raih itu semua karena kita terlalu jauh dari Kasih Tuhan. Kita merasa bisa mencapai segala sesuatu sendiri, atau kita dateng ke Tuhan pas kita butuh aja, atau bahkan kita merasa Tuhan tidak mengasihi kita dan Dia jauh. Padahal bukan itu yang Tuhan mau.
Dia ga pernah jauh. Dia sangat dekat dan akan selalu mengasihi kita, mendekatlah, sbab Dia Rindu melakukan banyak hal dihidup kita. Jangan ragukan Tuhan kita yang penuh dengan kasih dan kemurahanNya, jangan takut menyatakan kerinduan kita padaNya lebih dari menyatakan pada manusia. Jangan takut menjadi diri sendiri apa adanya dihadapan Tuhan, karena kita adalah anak dan Dia Bapa kita yang baik. Dia tidak akan pernah menolak siapapun yang mencari Dia dengan hati yang haus dan lapar, dan apa adanya.
Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Dia sangat mengasihimu, percayalah itu. Dia ingin melakukan semua yang terbaik dihidupmu asal engkau percaya dan bersandar penuh padaNya. teruslah berjalan dengan Dia, jangan menjauh atau sedetikpun meragukan kasihNya, karena Dia tidak pernah seinchi pun mengurangi kasihNya sebagaimanapun baik buruk kita. Sebab Allah adalah Kasih, maka semua yang Dia kerjakan adalah oleh Kasih dan untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang mengasihi Dia.
Jesus loves everyone of you :)
Happy Saturday night !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang saya dan panggilan jiwa

Milenial Muda Bijaksana

an umbrella before the rain